Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
gambar banner

Pharmacist Course untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Kefarmasian

Pharmacist Course untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Kefarmasian
Pharmacist Course untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Kefarmasian

Pharmacist Course

Siapa sangka, selain jurusan kedokteran, ternyata jurusan farmasi pun memiliki rentang waktu belajar yang tidak sebentar lho. Setelah lulus S1, untuk menjadi seorang apoteker atau pharmacist, alumni jurusan farmasi harus menempuh program pendidikan profesi apoteker.

Selain itu, ada banyak kursus yang bisa diambil oleh para alumni jurusan farmasi untuk meningkatkan skill maupun pelayanan mereka di bidang kefarmasian.

Sebagai contoh, saat kita sakit mata atau sakit gigi, tentu jika kita periksa baik di klinik, puskesmas, maupun rumah sakit, ketika akan mengambil obat, kita akan bertemu dengan apoteker. Namun ternyata, tugas apoteker bukan hanya menyiapkan obat yang telah diresepkan oleh dokter dan memberikannya kepada pasien.

Tetapi lebih dari itu sehingga membutuhkan pharmacist course atau peningkatan kapasitas baik saat menjalani pendidikan profesi apoteker maupun saat menjadi mahasiswa farmasi ataupun Tenaga Teknis Kefarmasian yaitu tenaga yang membantu apoteker dalam menjalani pekerjaan kefarmasian, yang terdiri atas Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi, dan Analis Farmasi.

Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas

Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas sendiri memiliki tiga fungsi pokok yaitu menjadi pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat, dan pusat pelayanan kesehatan strata pertama baik pelayanan kesehatan individual maupun kolektif (masyarakat).

Bahkan pelayanan kefarmasian di puskesmas memiliki standar mutu tersendiri yang telah dilindungi oleh undang-undang Nomor 74 tahun 2016. Hal ini bertujuan sebagi tolak ukur dan juga pedoman bagi tenaga kefarmasian dalam melaksanakan dan meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian.

Pedoman ini tentunya menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian. Selain itu juga dapat melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan obat dalam rangka menjaga keselamatan pasien.

Adapun pelayanan kefarmasian di Puskesmas meliputi pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai (perencanaan kebutuhan, permintaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pengendalian, pencatatan, pelaporan, dan pengarsipan, pemantauan dan evaluasi pengelolaan) serta Pelayanan Farmasi Klinik.

Pelayanan Farmasi Klinik sendiri terdiri dari pengkajian resep, penyerahan obat, dan pemberian informasi obat, pelayanan informasi obat (PIO), konseling, ronde/visite pasien (khusus Puskesmas rawat inap), pemantauan dan pelaporan efek samping obat, pemantauan terapi obat, dan evaluasi penggunaan obat.

Terkait mutu pelayanan kefarmasian dibidang sarana dan prasarana, fasilitas kesehatan juga perlu menyiapkan ruang penerimaan, ruang pelayanan resep dan peracikan, ruang penyerahan obat, ruang konseling, ruang penyimpanan obat dan bahan medis habis pakai ruang, serta ruang arsip.

PAFI Penukal Abab Lematang Ilir

Oleh sebab itu, tenaga kefarmasian membutuhkan peningkatan kapasitas baik berupa program pendidikan, pharmacist course maupun kegiatan lainnya yang dapat menunjang mutu dan skill pelayanan kefarmasian. Hal-hal ini tentunya dapat dicari tahu melalui situs kefarmasian yang kredibel seperti situs pafipenukalabablematangilir.org.

Situs pafipenukalabablematangilir.org merupakan situs PAFI Regional yang tepatnya berlokasi di Sumatera Selatan dan terintegrasi dengan situs PAFI Pusat. 

PAFI merupakan singkatan dari Persatuan Ahli Farmasi Indonesia. Oleh sebab itu, jika teman-teman tenaga kefarmasian membutuhkan informasi terkait phahrmacist course dan lain sebagainya, jangan sungkan untuk berkunjung ke situs ini.

Nah, itu dia ulasan. tentang Pharmacist Course untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Kefarmasian yang mengambil contoh pelayanan kefarmasian di Puskesmas. Sekian, semoga ulasan ini bermanfaat.

Bumin ICC
Bumin ICC Ibuku Content Creator adalah wadah para ibu yang aktif menggunakan sosial media sebagai aktualisasi bahwa seorang ibu juga bisa berkarya dan menjadi content creator

Posting Komentar untuk "Pharmacist Course untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Kefarmasian"